Pengertian, Ciri, Syarat dan Contoh Kalimat Baku serta Tidak Baku
Contoh Kalimat Baku – Berbicara mengenai kalimat memang banyak sekali jenisnya. Salah satunya kalimat baku maupun tidak baku. Namanya kalimat baku tentu saja kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah pembentukan kalimat berdasarkan pada ejaan yang telah di sempurnakan.
Bisa di bilang, kalimat baku ini sudah mempergunakan ejaan, struktur maupun pemilihan kata yang benar dan juga tepat sehingga kalimat yang dibuat bisa memberikan suatu gagasan kepada para pembacanya.
Walaupun sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, namun terkadang kalimat baku belum bisa dikatakan sebagai kalimat yang efektif. Hal ini dikarenakan, tidak semua kalimat baku bisa menyampaikan sebuah gagasan yang utama. Supaya anda lebih paham mengenai kalimat baku, tentu saja anda juga perlu mengetahui berbagai ciri khusus dari kalimat tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Baku dan Kalimat Tidak Baku
Sebelum kita melihat apa saja contoh kalimat baku tersebut, ada baiknya kita mengetahui, apa itu kalimat baku dan tidak baku?
Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, meliputi kaidah dalam ejaan, struktur kalimat, hingga pemilihan kata. Dalam kalimat baku, pasti terkandung kata baku. Kalimat tidak baku adalah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Jenis kalimat ini bukanlah kalimat yang buruk sehingga tidak bisa dimengerti oleh pembacanya. Kalimat tidak baku justru mungkin lebih familiar karena lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kalimat baku sering dikaitkan dengan kalimat efektif. Kedua kalimat ini mungkin mirip, akan tetapi kalimat efektif belum tentu merupakan kalimat baku. Sedangkan kalimat baku pasti merupakan kalimat efektif.
Ciri-ciri dari Kalimat Baku
Bisa dikatakan sebagai kalimat baku, jika memiliki berbagai karakteristik berikut ini:
- Mempergunakan tanda baca, ejaan, maupun struktur yang benar. Dengan kata lain sesuai dengan ejaan yang di sempurnakan.
- Bisa menyampaikan gagasan utamanya
Syarat dari Kalimat Baku
Supaya anda bisa lebih paham mengenai kalimat baku, tentunya anda harus mengerti juga mengenai syarat-syarat dari kalimat baku ini. Berbagai syarat dari kalimat baku, di antaranya:
-
Telah menggunakan tanda baca yang tepat
Dalam membuat sebuah kalimat, penggunaan tanda baca yang benar itu sangatlah penting. Entah itu tanda baca koma,titik,tanda tanya, maupun tanda petik sekalipun tentunya harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
-
Memakai huruf kapital yang benar
Pastinya menurut ejaan yang di sempurnakan, pemakaian huruf kapital dalam suatu kalimat ini menjadi penentuan kalimat itu termasuk kalimat baku ataukah tidak. Sebab jika anda salah penulisan huruf kapital tentunya mampu membuat sebuah kalimat menjadi tidak baku. Penulisan huruf kapital ini dipergunakan untuk huruf pertama dalam sebuah kalimat, nama tempat maupun nama orang sekalipun.
-
Mempunyai ketatabahasaan sekaligus struktur yang tepat
Namanya kalimat baku tentu saja perlu memiliki ketepatan pada ketatabahasaannya sekaligus strukturnya. Tentunya maksud dari kedua aspek tersebut adalah adanya suatu kejelasan mengenai bagian subyek, predikat, objek sekaligus keterangannya.
Contoh kalimat
Ibu membelikan buku adik( tidak baku)
Ibu membelikan adik buku ( baku)
-
Penghematan kata
Tentunya sebuah kalimat baku juga perlu mempunyai kehematan kata. Jika anda terlalu boros kata dalam menyusun kalimat tentunya kalimat tersebut menjadi kalimat yang tidak baku.
Contoh kalimat
Para Bapak-bapak melakukan aksi demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI
Para Bapak melakukan aksi demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI
-
Bersifat Logis
Syarat dari kalimat baku yang terakhir adalah logis. Suatu kalimat bisa dikatakan logis jika kalimatnya mudah di terima maupun di cerna pembacanya.
Contoh kalimat
- Buah itu jatuh ke bawah setelah tertiup angin. (tidak baku)
Buah itu jatuh setelah tertiup angin. (baku)
- Shandi membeli sepeda motor bewarna putih. (tidak baku)
Shandi membeli sepeda motor hitam. (baku)
- Desi membeli buah salak sekilo dipasar baru. (tidak baku)
Desi membeli buah salak sekilo di pasar baru. (baku)
Kesalahan dalam Kalimat Tidak Baku
Selain pemaparan mengenai contoh kalimat baku dan syarat serta cirinya, kita tentu juga harus memahami apa saja penyebab atau kesalahan sehingga membuat suatu kalimat menjadi tidak baku. Berikut ini beberapa kesalahan dalam suatu kalimat yang menyebabkannya menjadi tidak baku antara lain:
Kesalahan | Kalimat Tidak Baku | Kalimat Baku |
---|---|---|
Ketidaktepatan Penulisan Tanda Baca | Ayah bertanya,”Kenapa kau tidak belajar dengan sungguh-sungguh ? | Ayah bertanya,”Kenapa kau tidak belajar dengan sungguh-sungguh?” |
Ketidaktepatan Penulisan Huruf Kapital | Andi dan ani adalah saudara kembar yang sudah lama terpisah. | Andi dan Ani adalah saudara kembar yang sudah lama terpisah. |
Ketidaktepatan Struktur dan Tatabahasa | Dalam masyarakat Jawa mengenal tradisi mitoni untuk kehamilan. | Masyarakat Jawa mengenal tradisi mitoni untuk kehamilan. |
Contoh Kalimat Baku vs Kalimat Tidak Baku
Anda masih butuh contoh kalimat baku yang lainnya? Berikut ini JadiJuara paparkan kepada anda contoh kalimat baku yang bisa adik-adik pelajari di rumah:
No. | Kalimat Baku | Kalimat Tidak Baku |
---|---|---|
1. | Kiriman dari ayah sudah saya terima | Saya sudah terima kiriman dari ayah |
2. | Teman saya, Kevin, cerdik sekali. | Teman saya Kevin cerdik sekali. |
3. | Kalian dipersilahkan masuk sekarang. | Kalian semua dipersilahkan masuk sekarang. |
4. | Paman mempunyai mobil baru. | Mobil paman baru. |
5. | Kakak mengontrak rumah kecil di desa. | Kakak ngontrak rumah kecil di desa. |
6. | Mereka saling bersalaman. | Mereka semua saling bersalam-salaman. |
7. | Aku melihat kejadian itu dengan mataku. | Aku melihat kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri. |
8. | Ayah naik untuk melihat genteng yang bocor. | Ayah naik ke atas untuk melihat genteng yang bocor. |
9. | Kakak menyukai mobil hitam. | Kakak menyukai mobil berwarna hitam. |
10. | Ibu merawat bayi terlantar itu kemudian mendidiknya hingga besar. | Ibu merawat bayi terlantar itu kemudian dididik hingga besar. |
11. | Kakak akan menikah di Masjid An Nur. | Kakak akan menikah diMasjid An Nur. |
12. | Pemenang diminta untuk ke depan. | Pemenang diminta untuk maju ke depan. |
13. | Ayah mengantar ibu pulang dengan menaiki sepeda motor. | Ayah mengantar pulang ibu naik motor. |
14. | Kita akan berlibur ke Bali pekan depan. | Kita akan berlibur ke bali pekan depan. |
15. | Adik membaca novel romantis di kamarnya | Adik mbaca novel romantis di kamarnya |
16. | Lina mundur untuk bersembunyi. | Lina mundur ke belakang untuk bersembunyi. |
17. | Preman berteriak saat mengejar pencuri di pasar. | Preman triak saat ngejar pencuri dipasar. |
18. | Harap memarkir kendaraan dengan benar. | Harap markir kendaraan dengan benar. |
19. | Mereka saling dorong dalam keramaian pameran. | Mereka saling dorong mendorong dalam keramaian pameran. |
20. | Bagi pengendara kendaraan bermotor harap memarkir kendaraan di area pinggir. | Bagi yang membawa kendaraan bermotor harap dipinggirkan. |
Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai pengertian, ciri,syarat serta contoh kalimat baku. Setelah kita mempelajari mulai dari ciri hingga syarat dari kalimat baku tersebut, tentunya anda bisa lebih paham mengenai kalimat baku. Sebuah kalimat bisa dikatakan baku jika sudah sesuai dengan kaidah maupun ejaan yang disempurnakan.